Minat baca merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia. Tingkat literasi yang tinggi di kalangan santri dapat memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan mereka dalam menyerap ilmu, berpikir kritis, dan berinovasi. Namun, berdasarkan berbagai studi dan survei, minat baca di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya minat baca ini adalah kurangnya optimalisasi sarana dan prasarana yang mendukung, salah satunya adalah perpustakaan sekolah.

Perpustakaan sekolah memegang peran strategis dalam membentuk budaya literasi di kalangan siswa. Sebagai pusat informasi dan literatur, perpustakaan menyediakan akses mudah bagi siswa untuk memperluas wawasan mereka di luar kurikulum yang diajarkan di kelas. Namun, meskipun perpustakaan sudah tersedia, masih banyak siswa yang belum memanfaatkannya secara maksimal. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya perpustakaan, terbatasnya koleksi buku yang menarik minat siswa, hingga rendahnya dukungan dari pihak sekolah untuk memaksimalkan penggunaan perpustakaan.

Di tingkat Salafiyah Wustho peran perpustakaan menjadi sangat penting karena pada tahap ini siswa sedang dalam proses transisi dari pembelajaran dasar ke tingkat yang lebih kompleks. Perpustakaan dapat menjadi sarana yang efektif untuk mendukung proses pembelajaran ini dan meningkatkan minat baca siswa. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih mendalam tentang bagaimana peran perpustakaan dapat dioptimalkan untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa SW (Salafiyah Wustho).

Penelitian ini akan berfokus pada peran perpustakaan di SW ICBB dalam meningkatkan minat baca siswa, dengan harapan dapat memberikan wawasan dan rekomendasi yang konstruktif bagi sekolah-sekolah untuk lebih mengoptimalkan perpustakaan sebagai pusat literasi.