Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Bantul - DI Yogyakarta
Pendidikan karakter merupakan sebuah aspek dasar pada dunia pensisikan, terkhusus pada konteks pendidikan islam di pondok pesantren. Pondok pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan yang berbasis kepada agama islam yang memiliki peran strategis dalam membentuk karakter santri agar sesuai dengan norma-norma agama islam. Sebuah karakter yang harus dimiliki dan menjadi fokus utama dalam pendidikan di pondok pesantren ialah karakter disiplin, yang mencakup berbagai aspek, seperti aspek kedisiplinan dalam belajar, kedisiplinan dalam beribadah, dan juga kedisiplinan dalam kehidupan sosialnya. Dalam hal ini peran musyrif sangat dibutuhkan untuk membimbing dan mengawasi serta membentuk santri-santri yang memiliki karakter disiplin.[1]
Sebagai seorang pembimbing, musyrif memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing dan membentuk karakter disiplin pada santri. Mereka tidak hanya sebagai seorang pengawas saja di asrama, namun juga sebagai sosok yang diteladani santri-santri dalm kehidupan sehari-harinya. Seorang musyrif harus bisa membimbing dan mengarahkan santri-santrinya untuk dapat mentaati dan menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan membangun kebiasaan yang positif, serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar karakter disiplin melekat pada diri santri sehingga dapat berperilaku disiplin secara mandiri.[2] Dalam agama islam, seorang pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan anggota-anggota yang ada dibawahnya agar dapat terhindar dari perbuatan-perbuatan yang melanggar syariat agama islam, dalam hail ini musyrif berperan sebagai pembimbing bagi santri-santrinya. Hal ini tertera dalam al-quran surat at-tahrim ayat 6 : “Hai oorang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”.
Meski peran seorang musyrif sangatlah penting dalam mengarahkan dan membimbing santri di pesantren, terdapat berbagai macam tantangan dalam membentuk karakter disiplin pada santri itu sendiri. Diantara tantangan musyrif yaitu rendahnya kesadaran dan pengetahuan santri tentang pentingnya disiplin. Banyak diantara santri-santri yang masih belum memahami bahwa disiplin bukan hanya sekedar untuk mentaati peraturan saja, akan tetapi juga merupakan salah satu bentuk untuk membentuk karakter islami yang akan berguna bagi kehidupannya di masa mendatang.[3]
Selain dari pada itu, keterbatasan jumlah musyrif di pesantren juga menjadi dilema, karena jumlahnya yang kurang sehingga kurang optimal dalam pembinaan karakter santri, terlebih banyaknya musyrif yang kurang masuk dalam kriteria sebagai pembimbing sehingga dengan jumlah santri yang cukup banyak kurang sebanding dengan jumlah musyrif yang tersedia, sehingga pengawasanpun menjadi kurang maksimal dan efektif. Dalam perannya musyrif menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan tanggung jawab mereka sebagai seorang pembiming, terutama dalam menghadapi berbagai macam karakter santri yang memiliki latar belakang kehidupan yang berbgaai macam.[4]
Karakter disiplin menjadi perhatian penting dalam proses pendidikan di MA Karantina Islamic Centre Bin Baz. Sebagai pondok pesantren, sekolah ini menerapkan sistem asrama bagi santri guna untuk menciptakan dan membentuk karakter islami yang ada pada diri santri-santrinya. Dalam hal ini musyrif memiliki peran yang sangat sentral dalam menanamkan sikap karakter disiplin yang harus dibiasakan baik dalam kehidupan sehari-hari, beribadah, maupun dalam belajar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam bagaimana peran musyrif dalam membentuk karakter disiplin santri di MA Karantina Islamic Centre Bin Baz, mengidentifikasiapa saja faktor-faktor pendukung dan juga faktor penghambat, serta strategi apa yang dapat digunakan musyrif dalam meningkatkan karakter disiplin santri.
[1] Umi Salamah and Bulan Purwanto, ‘Peran Musyrif Terhadap Kualitas Pendidikan Santri’, Tadrisuna: Jurnal Pendidikan Islam Dan Kajian Keislaman, 3.1 (2020), 1–16 <https://doi.org/http://doi.org/10.32478/evaluasi>.
[2] Salamah and Purwanto.
[3] Muhammad Andi Wijaya, Unang Wahidin, and Ali Maulida, ‘Upaya Musyrif Pondok Pesantren Dalam Pembentukan Kepribadian Muslim : Studi Kasus Pada Santri Ma’had Huda Islami Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018-2019’, Prosiding Al Hidayah Pendidikan Agama Islam, 2019, 11–21.
[4] M K Basyar, ‘Strategi Musyrif Dalam Membentuk Karakter Kepemimpinan Dan Kemandirian Siswa Boarding School (Studi Kasus Di SMA Insan Cendekia Mandiri Boarding School …’, Indonesian Journal of Islamic Educational …, 2020 <http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/IJIEM/article/view/9632>.
Jl. Karang Gayam, Sitimulyo, Kec. Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55792
©2019. Prodi PAI STIT Madani. All Rights Reserved.
Jl. Karang Gayam, Sitimulyo, Kec. Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55792
©2019. Prodi PAI STIT Madani. All Rights Reserved.